Hari ini adalah senin yang cerah di sekolahku. Suara gemuruh dan tawa riang siswa yang berlarian di sekitar koridor membuat atmosfir sekolah semakin hidup. Sebagai Ethan, aku merasa bersemangat untuk memulai hari dengan latihan sepak bola pagi di lapangan sekolah.
Langkahku ringan melintasi koridor yang penuh dengan mural seni siswa, menuju lapangan di mana kami, tim sepak bola sekolah, akan berlatih. Sinar matahari pagi yang lembut menyinari wajahku saat aku tiba di lapangan. Teman-teman setimku yang lain sudah berkumpul, siap memulai latihan hari ini yang pastinya akan menjadi latihan yang intens.
"Ayo, Ethan! Kau datang tepat waktu," sapa Jack, teman setimku, sambil melemparkan bola kecil ke arahku.
"Apa kabar, Jack? Siap untuk latihan hari ini?" tanyaku sambil menangkap bola yang dilemparkan Jack.
Kami berkerumun di tengah lapangan, siap untuk memulai latihan kami. Latihan pagi adalah rutinitas yang selalu aku nantikan, di mana kami bisa bekerja sama sebagai tim dan meningkatkan keterampilan sepak bola kami.
Setelah latihan selesai, aku memutuskan untuk menghabiskan waktu istirahat siangku di perpustakaan sekolah. Liburan yang menyenangkan bagi pencinta buku seperti aku. Di perpustakaan yang sunyi, di antara rak buku berjejer rapi, aku merasa seperti berada di dunia yang tenang dan penuh petualangan.
Saat aku melewati sisipan buku-buku favoritku, aku melihat Anna, seorang gadis cerdas dan energik yang terpilih sebagai ketua OSIS, sedang sibuk membuat persiapan untuk acara sekolah yang akan datang.
"Hai, Ethan! Senang melihatmu di sini," kata Anna dengan senyuman cerah.
"Halo, Anna. Apa kabar?" sambutku sambil tersenyum.
"Aku baik. Bagaimana latihan sepak bolamu tadi?" tanyanya, sambil menghampiri mejaku.
"Lumayan. Tadi latihan cukup intens, tapi aku merasa senang bisa menghabiskan waktu di lapangan," jawabku sambil berbicara tentang latihan sepak bola kami tadi pagi.
Selama kami berbincang, aku melihat Mia, seorang murid pindahan yang memiliki bakat luar biasa dalam seni, masuk ke perpustakaan. Dia berjalan dengan langkah ringan, wajahnya penuh antusias.
"Hey, Ethan. Hey, Anna. Rachel memberitahuku tentang acara sekolah yang akan datang. Aku senang bisa membantu," ucap Mia sambil tersenyum.
"Aku senang kau datang, Mia. Terima kasih atas bantuanmu," kata Anna dengan senyum hangat.
Selama beberapa jam, kami bertiga bekerja sama merencanakan dan menyusun acara sekolah yang akan datang. Setiap ide yang kami bagikan, diskusikan, dan kembangkan bersama saling melengkapi, menciptakan sebuah rencana acara yang luar biasa.
Ketika matahari mulai tenggelam dan perpustakaan mulai sepi, kami memutuskan untuk mengakhiri pertemuan kami. Aku pun bersiap untuk kembali ke rumah, merasa senang dengan kolaborasi yang telah terbentuk di antara kami. Energi dan semangat kami memancar, siap menghadapi tantangan yang menunggu di masa depan.
Bersambung...
Komentar
Posting Komentar