Suatu pagi cerah, saat sedang berjalan-jalan di taman kota, langkahku terhenti oleh melodi piano yang indah. Aku melihat seorang pria tampan duduk di bangku taman, memainkan piano dengan begitu apiknya. Dia terlihat begitu fokus pada musiknya, dan saya tak bisa menahannya untuk tidak mendekat.
"Dia pasti seorang musisi," gumamku dalam hati. Aku duduk di kursi kosong di sebelahnya, ingin sekadar menikmati melodi yang mengalun merdu. Saat dia merampungkan lagunya, aku spontan bertepuk tangan. Pria itu menoleh, sorot matanya menyapaku dengan hangat.
"Terima kasih," ucapnya sambil tersenyum. "Aku Alex."
"Salam kenal, Alex. Aku Maya," balasku sambil tersenyum lembut.
"Kau suka musik klasik?" tanyanya, mata birunya bersinar cemerlang.
"Aku suka segala jenis musik. Bagaimana denganmu?" Aku balik bertanya, ingin lebih mengenalnya.
Percakapan ringan kami berlanjut, dan kami mulai mengobrol tentang segala hal. Ternyata, Alex adalah pianis profesional yang baru saja pindah ke kota ini untuk proyek musiknya. Kami menemukan banyak kesamaan dalam minat dan impian kami. Melalui pembicaraan kami, aku merasakan getaran aneh di udara; rasa nyaman dan dekat dengan sosok Alex.
Hari itu berlalu begitu cepat, tapi kesan Alex di hatiku begitu dalam. Seiring matahari mulai tenggelam di ufuk barat, kami berdiri berdampingan menatap langit senja. Aku merasa ada yang istimewa dalam pertemuan kami hari ini, dan hatiku berdebar dalam harapan baru yang tak terduga. Apakah ini awal dari sesuatu yang lebih dari sekadar pertemanan biasa? Langit senja menyaksikan cerita cintaku yang baru saja dimulai.
Bersambung...
Komentar
Posting Komentar