Hari demi hari berlalu, membuatku semakin akrab dengan Alex. Setiap kali kami bertemu, rasanya seperti dunia di sekitar kami berhenti berputar. Kepribadian Alex yang hangat dan bakat musiknya yang luar biasa membuat hatiku meleleh. Kami sering menghabiskan waktu bersama di taman, menikmati cahaya matahari yang hangat dan angin sepoi-sepoi yang menyenangkan.
Suatu pagi, Alex mengajakku untuk berjalan-jalan di sepanjang sungai yang membelah kota. Sambil berjalan, kami berbagi kisah hidup kami masing-masing. Alex bercerita tentang perjalanan musiknya yang penuh tantangan, sementara aku menceritakan tentang cinta saya pada seni dan keindahan alam.
"Maya, kau tahu, sejak pertama kali bertemu denganmu, hatiku merasa begitu hidup," ujar Alex tiba-tiba, membuatku terpaku pada matanya yang dalam.
"Aku juga merasakan hal yang sama, Alex. Kita seperti saling melengkapi," sahutku dengan suara yang hangat.
Kesempurnaan saat bersama Alex membuatku merasa berada di awan kesembilan. Namun, kejadian tak terduga menghampiri hubungan kami. Suatu hari, saat kami sedang menikmati makan malam romantis di sebuah kafe kecil, seorang wanita cantik mendekati meja kami.
"Alex, lama tak bertemu. Apa kabar?" Wanita itu tersenyum manis pada Alex, sementara aku merasakan rasa cemburu yang menggebu di dalam hatiku.
"Sophie, ini Maya, teman baikku," Alex memperkenalkanku pada wanita itu, namun aku merasa kekhawatiran dan keraguan mulai merayap dalam benakku.
Setelah Sophie pergi, suasana di antara kami terasa berbeda. Aku merasa gelisah dan ingin tahu lebih banyak tentang hubungan Alex dengan wanita itu. Keesokan harinya, aku menemui Alex di taman favorit kami.
"Alex, tentang Sophie..." ucapku ragu-ragu.
"Maya, aku harus jujur padamu. Sophie adalah mantan kekasihku yang ingin berdamai. Namun, hatiku hanya untukmu, Maya," Alex menjelaskan dengan tulus.
Kata-kata Alex membuat hatiku hangat. Meskipun cemburu sempat menghampiri, aku percaya pada cinta dan kejujuran yang ditanamkan Alex padaku. Hubungan kami semakin kokoh dan kuat setelah menghadapi cobaan yang datang tak terduga.
Setiap hari bersama Alex membawa kebahagiaan yang tak terlukiskan. Kami saling mendukung impian, menghargai perbedaan, dan menjadi sumber kekuatan satu sama lain. Cinta mulai tumbuh di antara kami, seperti bunga yang perlahan mekar di musim semi.
Di malam yang cerah di taman, Alex menggenggam tanganku erat.
"Maya, aku tak bisa membayangkan hidupku tanpamu. Kau adalah sinar terang dalam kegelapan hidupku," ucap Alex dengan penuh cinta.
Senyuman bahagia terukir di wajahku. Aku tahu, cinta sejati tak pernah terlambat datang. Matahari terbenam perlahan di ufuk barat, memancarkan sinar emas yang menghangatkan hati kami. Dengan tangan tergenggam erat, kami menyadari bahwa petualangan cinta kami baru saja dimulai. Langit senja menyaksikan kisah cintaku yang tak pernah berhenti tumbuh.
Bersambung...
Komentar
Posting Komentar